Al-Qur'an surat Al-Mumtahanah ayat 1-8 menerangkan apa yang harus dilakukan seorang muslim yang beriman terhadap orang kafir atau non-muslim.
Al-Qur'an memerintahkan muslim yang beriman agar tidak menjadikan non-muslim sebagai teman setia. Ingat, jangan jadikan mereka teman atau sahabat setia. Walaupun orang muslim berdalih bahwa ia imannya kuat dan tidak akan tergoda, Allah SWT dengan firman-Nya menegaskan bahwa Allah Maha Tahu apa yang ada di hati seseorang. Di hati orang kafir, mereka menginginkan agar orang Islam menjadi kafir seperti mereka. Siapa yang melanggar perintah Allah ini, Allah menegaskan bahwa ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Larangan menjadikan non-muslim sebagai kawan setia ini digambarkan pada surat Al-Mumtahanah ayat 1.
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَآءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَآءَكُمْ مِّنَ الْحَـقِّ ۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِيَّاكُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ رَبِّكُمْ ۗ اِنْ كُنْـتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَاَنَاۡ اَعْلَمُ بِمَاۤ اَخْفَيْتُمْ وَمَاۤ اَعْلَنْتُمْ ۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ السَّبِيْلِ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus."
(QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 1)
Asbabunnuzul ayat tersebut adalah sebagai berikut.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ali yang berkata, "Suatu ketika, Rasulullah mengutus saya, Zubair dan Miqdad Al-Aswad seraya berkata, 'Pergilah ke kebun buah itu. Di sana kalian akan menemukan seorang wanita yang padanya ada sepucuk surat. Ambillah surat tersebut darinya dan bawa kemari!' kami lantas berangkat ke kebun itu. Di sana kami menemukan seorang wanita. Kami lalu berkata keapdanya, 'Keluarkan surat yang engkau bawa!' wanita itu menjawab, 'Saya tidak membawa surat apapun.' Kami berkata lagi kepadanya, 'Jika engkau tidak menyerahkan surat yang engkau bawa itu, maka kami benar-benar akan melucuri pakaianmu!' Akhirnya, wanita itu pun mengeluarkan secarik kertas dari balik pengikat rambutnya. Kami lantas membawa surat itu kepada Rasulullah. Setelah dibuka ternyata surat itu ditulis oleh Hathib bin Ali Baltha'ah dan ditujukan kepada orang-orang musyrik di Mekkah. Di dalamnya, Hathib membocorkan beberapa hal rahasia yang berkenaan dengan Rasulullah. Rasulullah lantas berkata kepada Hathib, 'Apa yang engkau lakukan ini?!' Hathib menjawab, 'Wahai Rasulullah, jangan tergesa-gesa menuduh yang bukan-bukan kepada saya. Sesungguhnya saya hanyalah seorang pendatang di suku Quraisy, bukan merupakan penduduk asli di sana. Sebaliknya, orang-orang muhajirin yang ada (di Madinah) sekarang ini, mereka semua memiliki kerabat yang akan menjaga keluarga dan harta benda mereka yang berada di Mekkah. Karena ketiadaan hubungan secara nasab itulah, saya ingin menanam jasa kepada mereka (orang-orang kafir Quraisy) agar dengan itu mereka tidak mengganggu keluarga saya (yang ada di Mekkah). Saya melakukan tindakan ini sama sekali bukan karena ingin kafir kembali atau murtad dari Islam atau karena saya ridha dengan kekafiran.' Mendengar penjelasan Hathib tersebut, Nabi saw lalu berkata, 'Ia berkata benar.' Berkenaan dengan Hathiblah Allah menurunkan surat ini."
Lalu bagaimana kita harus bergaul dengan non-muslim? Apakah kita harus memusuhinya?
Allah melalui surat Al-Munatahanah ayat 8
menegaskan bagaimana kita harus bergaul dengan non-muslim.
Allah SWT berfirman:
لَا يَنْهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَ تُقْسِطُوْۤا اِلَيْهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."
(QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 8)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Asbabunnuzul ayat tersebut adalah sebagai berikut.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar yang berkata, "Suatu hari, ibu saya mengunjungi saya. Ketika itu, ia terlihat dalam kondisi cenderung (kepada Islam). Saya lalu bertanya kepada Rasulullah tentang apakah saya boleh meyambung silaturahmi dengannya? Nabi Saw lalu menjawab, 'Ya, boleh.' Berkenaan denan kejadian inilah, Allah menurunkan ayat ini."
Imam Ahmad dan Al-Bazzar meriwayatkan satu riwayat, demikian juga dengan Al-Hakim yang menilainya shahih, dari Abdullah Ibnuz Zubair yang berkata, "Suatu ketika, Qatilah datang mengunjungi anaknya, Asma binti Abu Bakar. Abu Bakar telah menalak wanita itu pada masa jahiliyah. Qatilah datang sambil membawa berbagai hadiah. Akan tetapi, Asma menolak untuk menerimanya dan bahkan tidak memperbolehkannya masuk ke rumahnya sampai ia mengirim utusan kepada Aisyah untuk menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah. Aisyah lalu memberitahukannya kepada Rasulullah. Beliau lantas menyuruh Asma untuk menerima pemberian-pemberian ibunya tersebut serta mengizinkannya masuk ke dalam rumahnya. Allah lalu menurunkan ayat, 'Allah tidak melarangmu berbuat kebaikan dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama...'"
Jadi, sebagai muslim yang beriman, kita harus tetap baik dan bersikap adil terhadap non-muslim. Asalkan non-muslim tersebut tidak melanggar dua hal: 1) memerangi/menghina agamamu, dan 2) tidak mengusirmu dari tempat tinggalmu. Perintah tegas dari Allah untuk muslim beriman adalah tidak menjadikan non-muslim sebagai kawan setia, cukup sebagai teman yang kita gauli secara baik dan adil serta tidak menzalimi mereka selagi mereka tidak menyerang kita terkait agama kita dan tidak mengusir kita dari kampung halaman kita.
Wallahua'lam.
Sumber: Aplikasi Qur'an dan Aplikasi Asbabun Nuzul.
Komentar
Posting Komentar