Non-muslim (orang kafir) sering menyebut bahwa membunuh diperintahkan dalam Islam. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana hukum membunuh manusia dalam Islam.
Secara garis besar, membunuh manusia dibagi dua: membunuh kafir dan membunuh sesama muslim beriman.
A. MEMBUNUH KAFIR (DALAM SUASANA PERANG)
Orang Islam beriman tidak diperintahkan membunuh kafir/non-muslim. Namun, dalam suasana perang, ada dua hukum.
1. Kafir Wajib Ditangkap atau Dibunuh Ketika Mereka Memerangi Muslim Beriman
Surat Annisa' ayat 88 menerangkan suasana perang di zaman Rasulullah. Ayat ini menceritakan orang-orang munafik yang sejatinya adalah kafir yang memerangi Islam. Orang-orang ini pada masanya wajib dibunuh.
Allah SWT berfirman:
وَدُّوْا لَوْ تَكْفُرُوْنَ كَمَا كَفَرُوْا فَتَكُوْنُوْنَ سَوَآءً فَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ اَوْلِيَآءَ حَتّٰى يُهَاجِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
"Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu), sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 89)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
2) Kafir Wajib Dilindungi Ketika Mereka Tidak Memerangi Islam
Surat Annisa' ayat 89-90 menerangkan bahwa orang-orang Kafir yang ingin hidup damai dengan baik dengan sesama golongannya dan hidup dengan baik dengan umat Islam wajib dilindungi.
Allah SWT berfirman:
وَدُّوْا لَوْ تَكْفُرُوْنَ كَمَا كَفَرُوْا فَتَكُوْنُوْنَ سَوَآءً فَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ اَوْلِيَآءَ حَتّٰى يُهَاجِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
"Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu), sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 89)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Allah SWT berfirman:
سَتَجِدُوْنَ اٰخَرِيْنَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّأْمَنُوْكُمْ وَيَأْمَنُوْا قَوْمَهُمْ ۗ كُلَّمَا رُدُّوْۤا اِلَى الْفِتْنَةِ اُرْكِسُوْا فِيْهَا ۚ فَاِنْ لَّمْ يَعْتَزِلُوْكُمْ وَيُلْقُوْۤا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوْۤا اَيْدِيَهُمْ فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ ۗ وَاُولٰٓئِكُمْ جَعَلْنَا لَـكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا
"Kelak akan kamu dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan, dan membunuh) mereka."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 91)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
B. MEMBUNUH KAFIR DALAM SUASANA TIDAK PERANG
Dalam suasana tidak perang, umat Islam harus hidup berdampingan dengan umat lain (non-muslim). Jika terjadi suatu kasus seorang Muslim beriman membunuh kafir (non-muslim), dia harus memerdekakan hamba sahaya beriman dan membayar diyat (denda) pada keluarga terbunuh. Jika tidak bisa menemukan hamba sahaya (budak) untuk dimerdekakan, pembunuh bisa menggantinya dengan puasa dua bulan berturut-turut. Hal ini dijelaskan oleh surat Annisa' ayat 92.
Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ اَنْ يَّقْتُلَ مُؤْمِنًا اِلَّا خَطَــئًا ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَــئًا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَّدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰۤى اَهْلِهٖۤ اِلَّاۤ اَنْ يَّصَّدَّقُوْا ۗ فَاِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّـكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ ۗ وَاِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰۤى اَهْلِهٖ وَ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ ۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ ۖ تَوْبَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
"Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain) kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barang siapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah, (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) membebaskan pembayaran. Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak mendapatkan (hamba sahaya) maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 92)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
C. MEMBUNUH SESAMA MUSLIM BERIMAN
Ada tiga hukum terkait membunuh sesama orang beriman yang dijelaskan dalam Qur'an surat Annisa' ayat 92-93.
1. Wajib Memerdekakan Hamba Sahaya Beriman dan Memberi Uang pada Keluarga Terbunuh Jika Membunuh Secara Tidak Sengaja
Jika seorang muslim beriman membunuh sesama muslim beriman secara tidak sengaja, dia wajib memerdekakan hamba sahaya/budak beriman. Selain itu, dia wajib membayar diyat kepada keluarga terbunuh. Namun jika keluarga terbunuh memaafkan dan mengembalikan diyat tersebut, itu baik dan boleh dilakukan oleh keluarga terbunuh.
2. Wajib Memerdekakan Hamba Sahaya Beriman Jika Membunuh Sesama Beriman dengan Tidak Disengaja Namun Dia Memusuhi Pembunuh
Jika seorang muslim beriman secara tidak sengaja membunuh muslim beriman secara tidak sengaja serta terbunuh adalah sedang dalam kondisi memerangi pembunuh, si pembunuh wajib memerdekakan hanba sahaya yang beriman. Dia tidak diwajibkan membayar diyat pada keluarga terbunuh.
3. Neraka Bagi Muslim Beriman yang Membunuh Sesama Muslim Beriman dengan Sengaja
Allah menjanjikan neraka jahannam yang abadi bagi orang Islam beriman yang membunuh orang Islam beriman lainnya.
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآ ؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا
"Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah Neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 93)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Allahua'lam
Komentar
Posting Komentar