Artikel ini merupakan kisah obrolan saya dengan suami ketika gempa tsunami Palu, Sulawesi pada Jumat, 28 September 2018.
Suami saya seorang produser berita di salah satu staiun TV swasta di Indonesia. Setiap ada peristiwa besar, dia pasti sibuk dengan Breaking News. Sepulang kerja, dia bilang, "Ayang, di Palu ada 2 kampung hilang ditelan bumi."
Reflek mulut saya bilang, "Paling juga orang-orangnya banyak maksiat. LGBT."
Respon reflek ini tentu bukan tanpa alasan. Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam. Orang Islam, tidak seperti orang non-Islam. Orang Islam keimanannnya diuji di dunia.
Allah SWT berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 2)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Jadi, ketika sudah menjadi seorang muslim atau bagi seorang muslim, harus berhati-hati dalam bertindak dan berucap. Semua yang terjadi pada seorang muslim adalah ujian, baik kejayaan maupun kesusahan.
Allah SWT berfirman:
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗ وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
"Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 140)
Berbeda dengan orang Islam, orang non-Islam atau kafir, oleh Allah dibiarkan sesat. Kemaksiatan dijadikan oleh Allah terasa indah bagi orang-orang kafir.
Allah SWT berfirman:
زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 212)
Salah satu keindahan dan kenikmatan dunia bagi orang kafir adalah kebebasan yang melampaui batas, yakni LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender). LGBT mungkin tidak mendatangkan azab Allah jika terjadi di daerah yang mayoritas non-muslim. Tetapi jika LGBT dilakukan di daerah yang mengenal Islam, maka ketika Allah sudah tidak lagi "sabar" menahan azab-Nya, bencana Allah timpakan pada penduduk di daerah tersebut.
LGBT pernah terjadi pada zaman Nabi Luth. Ini dikisahkan pada surat Al-Ankabut.
Allah SWT berfirman:
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖۤ اِنَّكُمْ لَـتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖ مَا سَبَـقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 28)
Bagaimana kelompok LGBT jika ditegur dan diingatkan? Umumnya mereka merasa benar. Bahkan dengan sombong menantang didatangkan azab.
Allah SWT berfirman:
اَئِنَّكُمْ لَـتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ۙ وَتَأْ تُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
"Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 29)
Kemudian, wajar saja jika Nabi Luth memohonkan doa agar kaum LGBT ini disadarkan dengan azab. Walaupun mungkin sadarnya telat ketika sudah di akhirat.
Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dia (Lut) berdoa, Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 30)
Allah perkenankan doa Nabi Luth dengan membinasakan negeri kaum LGBT.
Allah SWT berfirman:
وَلَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَاۤ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰى ۙ قَالُـوْۤا اِنَّا مُهْلِكُوْۤا اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚ اِنَّ اَهْلَهَا كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ
"Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 31)
Lalu bagaimana dengan orang beriman dan taat pada Allah yang tinggal di wilayah LGBT? Allah selamatkan mereka.
Allah SWT berfirman:
قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗ قَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَـنُـنَجِّيَـنَّهٗ وَاَهْلَهٗۤ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ
"Ibrahim berkata, Sesungguhnya di kota itu ada Lut. Mereka (para malaikat) berkata, Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 32)
Bagaimana jika ada Muslim taat namun ikut mati karena azab yang didatangkan Allah kepada kaum LGBT? Seorang muslim beriman dan taat tidak pernah mati. Dia melanjutkan hidupnya di kehidupan selanjutnya.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 154)
Jadi, sangat amat teramat wajar jika ulama dan umat Islam di Indonesia tidak setuju akan adanya LGBT. Selain diharamkan Allah, LGBT mendatangkan bencana. Kaum LGBT membela diri dengan mengatakan, "Urus aja urusanmu sendiri. Dosa-dosa kami." Mengutip jawaban almarhum KH Zainudin M.Z., "Iya, elu yang berbuat dosa. Tapi kami ikut terkena azabnya!"
Nah, bagi umat Islam yang sudah berusaha menentang keberadaan LGBT di daerahnya, namun kaum yang melampaui batas itu tetap saja melakukan maksiat tersebut, baiknya Anda mengikuti saran Rasulallah SAW, "Pilihlah (calon) tetangga sebelum memilih rumah (HR. Al-Khatib)." Jika tetangga dimungkinkan menjadi penyebab datangnya petaka, lebih baik pindah ke lingkungan yang orang-orangnya tidak melampaui batas.
Allah SWT berfirman:
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَـظْلِمَهُمْ وَلٰـكِنْ كَانُوْۤا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 40)
Allahua'lam.
Hari ini, 4 Oktober 2018, pas satu minggu bencana gempa tsunami Palu. Tidak sengaja saya lihat video di YouTube sebuah desa yang ditelan bumi.
https://youtu.be/0NINyj9XDUA
Artikel kota Palu sarang LGBT:
https://m.kaskus.co.id/thread/5bb336abded77049368b456a/sebelum-gempa-dan-tsunami-video-ini-ungkap-kota-palu-sarang-lgbt
Komentar
Posting Komentar