Sempat ramai kasus Ahok tentang penghinaannya terhadap Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 51, yang isinya agar umat Islam tidak boleh menjadikan non-muslim sebagai pemimpin. Berikut bunyi firman Allah SWT tersebut.
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 51)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Tulisan ini akan membahas ayat serupa yang terdapat pada surat An-Nisa' ayat 138-139.
Allah SWT berfirman:
بَشِّرِ الْمُنٰفِقِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا
"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 138)
الَّذِيْنَ يَتَّخِذُوْنَ الْـكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَآءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ اَيَبْتَغُوْنَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَاِنَّ الْعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا
"(yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 139)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Pada kasus Ahok, umat Islam Indonesia terpecah menjadi dua: 1) pembela Al-Qur'an dan Pembela Ahok (yang kebetulan seorang non-muslim).
Pembela Ahok sudah jelas disebutkan pada ayat yang mendahului ayat larangan menjadikan non-muslim sebagai pemimpin (atau dalam terjemahan lain sebagai "teman"). Orang-orang pembela Ahok ini disebut sebagai orang Munafik.
Perpecahan umat muslim ini kemudian menciptakan image seolah seorang muslim tidak boleh berteman dengan non-muslim, bahkan memusuhi non-muslim. Padahal sesungguhnya, seorang muslim boleh berteman dengan orang yang beragama apa pun asalkan mereka (non-muslim) tidak mengingkari (secara terang-terangan) dan mengolok-olok Islam (termasuk Al-Qur'an). Berikut lanjutan ayat di atas.
Allah SWT berfirman:
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْـكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُبِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖۤ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَـنَّمَ جَمِيْعَا
"Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir) maka janganlah kamu duduk bersama mereka sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di Neraka Jahanam,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 140)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Ayat 140 surat An-Nisa tersebut menegaskan bahwa jika seorang muslim menjadikan non-muslim yang memperolok Islam sebagai teman, maka mereka (muslim Munafik) termasuk ke dalam golongan mereka (non-muslim yang memperolok Islam). Karena mereka disamakan dengan non-muslim oleh Allah SWT, maka tempat mereka adalah neraka Jahannam.
Allahua'lam.
Komentar
Posting Komentar