SURGA MILIK SIAPA? APAKAH SEMUA AGAMA SAMA DI MATA TUHAN?

Akhir-akhir ini marak non-muslim yang tidak terima jika orang Islam berkata, "Tidak akan masuk surga jika bukan Islam." Seyogyanya, non-muslim tidak perlu marah, sakit hati, atau tidak terima. Loh, yang bilang kan orang Islam yang meyakini ajaran Islamnya. Tulisan ini tidak akan membahas kasus tersebut di zaman sekarang.

Kejadian serupa terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW.  Namun umat Yahudi dan Nasrani yang mengatakannya (HR. Ibnu Abi Hatim).  Lalu turunlah firman Allah SWT surat An-Nisa ayat 123.

Allah SWT berfirman:

لَـيْسَ بِاَمَانِيِّكُمْ  وَلَاۤ اَمَانِيِّ اَهْلِ الْـكِتٰبِ ۗ  مَنْ يَّعْمَلْ سُوْٓءًا يُّجْزَ بِهٖ ۙ  وَ لَا يَجِدْ لَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 123)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Surat Annisa ayat 123 ini kemudian membuat umat Yahudi dan Nasrani menyimpulkan bahwa yang masuk surga adalah yang berbuat baik, apa pun agamanya. Yahudi dan Nasrani berkata kepada umat Islam, "Kami dan kalian mempunyai kedudukan sama di sisi Tuhan." (HR. Ibnu Jarir)

Kisah Yahudi dan Nasrani yang menyamakan status  mereka di sisi Tuhan dengan status umat Islam di sisi Tuhan ini menjadi sebab turunnya firman Allah SWT surat An-Nisa ayat berikutnya, ayat 124.

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَّعْمَلْ  مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰٓئِكَ  يَدْخُلُوْنَ الْجَـنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ نَقِيْرًا
"Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 124)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Ayat tersebut menegaskan bahwa berbuat baik saja tidak menjamin seseorang masuk surga, melainkan dia haruslah seorang yang beriman kepada Allah, yang tentunya dalam hal ini adalah umat Islam yang menaati perintah-perintah Allah (beriman).

Allahua'lam.